Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 16:34:02【Resep Pembaca】894 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(557)
Sebelumnya: 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
Selanjutnya: Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
Artikel Terkait
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
- Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS

Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta